FARMASI

Senin, 26 Maret 2018

SEDIAAN SIRUP

Definisi Sediaan Sirup
      Syrup (Sirupi) adalah sediaan cair berupa larutan yang mengndung sakarosa. Kadar sakarosa (C12H22O11) tidak kurang dari 64% dan tidak lebih dari 66%.

Cara Pembuatan Sediaan Sirup
·      Buat cairan untuk sirup.
·      Panaskan, tambahkan gula, jika perlu didihkan hingga larut.
·      Tambahkan air mendidih secukupnya hingga diperoleh bobot yang dikehendaki.
·      Buang busa yang terjadi dan serkai.

       Cairan untuk sirup, dimana gulanya akan dilarutkan dapat dibuat dari:
1.      Aqua destilata: untuk sirupus simplex
2.      Hasil-hasil penarikan dari bahan dasar:
-          Maserat mislanya sirupus Rhei
-          Perkolat misalnya sirupus Cinnamomi
-          Colatura misalnya sirupus Senae
-          Sari buah misalnya rubi idaei
3.      Larutan atau campuran larutan bahan obat misalnya: methdilazina hydrochloridi sirupus, sirup-sirup dengan nama patent misalnya yang mengandung campuran vitamin.

      Pada pembuatan sirup dari simplisia yang mengandung glikosida antrakinon ditambahkan Na2CO3 sejumlah 10% bobot simplisia.
Kecuali dinyatakan lain, pada pembuatan sirup simplisia untuk persediaan ditambahkan metil paraben 0,25% b/v atau pengawet lain yang cocok.
Kadar gula dalam sirup pada suhu kamar maksimum 66% sakarosa, bila lebih tinggi akan terjadi pengkristalan, tetapi bila lebih rendah dari 62% sirup akan menusuk.
Bj sirup kira-kira 1,3.
Pada penyimpanan dapat terjadi inversi dari sakarosa (pecah menjadi glukosa dan fruktosa) dan pada sirup yang bereaksi asam inversi dapat terjadi lebih cepat.
Pemanasan sebaiknya dihindari karena pemanasan akan menyebabkan terjadinya gula invert.
Gula invert adalah gula yang terjadi karena penguraian sakarosa yang memutar bidang polarisasi ke kiri.

Pemerian Sediaan Sirup
      Cairan kental, jernih, warna coklat, bau khas aromatik.

Kegunaan Sediaan Sirup
      Dalam ilmu farmasi sirup banyak digunakan karena dapat berfungsi sebagai:
a.       Obat, misalnya: chlorfeniramini maleatis sirupus.
b.      Corigensia saporis, misalnya: sirupus simplex.
c.       Corigensia odoris, misalnya: sirupus aurantii.
d.      Corigensia coloris, misalnya: sirupus Rhoedos, sirupus rubi idaei.
e.       Pengawet, misalnya sediaan dengan bahan pembawa sirup karena konsentrasi gula yang tinggi mencegah pertumbuhan bakteri.

Penetapan Kadar Sakarosa
a.       Timbang seksama ±25 gram sirup dalam labu terukur 100 ml, tambahkan 50 ml air dan sedikit larutan Aluminium hidroksida P. Tambahkan larutan timbal (II) sub asetat P tetes demi tetes hingga tetes terakhir tidak menimbulkan kekeruhan.
b.      Tambahkan air secukupnya hingga 100 ml saring, buang 10 ml filtrat pertama. Masukkan ±45 ml filtrat ke dalam labu terukur 50 ml, tambahkan campuran 79 bagian volume asam klorida P dan 21 bagian volume air secukupnya hingga 50 ml. Panaskan labu dalam tangas air pada suhu antara 68° dan 70° selama 10 menit, dinginkan dengan cepat sehingga suhu lebih kurang 20°C.
c.       Jika perlu hilangkan warna dengan menggunakan tidak lebih dari 100 mg arang penyerap.
d.      Ukur rotasi optik larutan yang belum diinversi dan sesudah inversi menggunakan tabung 22 cm pada suhu pengukur yang sama antara 10° dan 25°C. Hitung kadar dalam %,  dengan rumus:

C         = Kadar sacharosa dalam %
α1        = Rotasi optik larutan yang belum diinversi
α2        = Rotasi optik larutan yang sudah diinversi
t           = Suhu pengukuran

Penyimpanan Sediaan Sirup
Dalam wadah tertutup rapat dan di tempat sejuk.

Contoh-Contoh Sediaan Sirup
a.       Auranti Sirupi (Sirup Jeruk Manis)
Cara pembuatan: campur 10 bagian kulit buah jeruk manis yang telah dipotong kecil-kecil dengan 20 bagian larutan metil paraben 0,25%. Biarkan dalam tempat tertutup selama 12 jam. Pindahkan ke dalam perkolator, perkolasi dengan larutan metil paraben 0,25% secukupnya hingga diperoleh 37 bagian perkolat. Tambahkan 63 bagian gula pada suhu kamar atau pada pemanasan perlahan-lahan dalam tempat tertutup hingga diperoleh 100 bahian sirup.
b.      Sirupus Thymi (Sirup Thymi)
Cara pembuatan: campurlah 15 baguab herba timi dengan air secukupnya dan diamkan 12 jam dalam bejana tertutup. Masukan dalam perkolator dan sari dengan air, perkolator dipanasi sampai 90°C dan diserkai hingga diperoleh 36 bagian hasil perkolat. Masukan dalam bejana tertutup dan tambahkan 64 bagian gula panaskan dengan pemanasan lemah hingga diperoleh 100 bagian sirup.
Pemerian: sirup warna coklat, bau dan rasa seperti thymi.


Dalam perdagangan dikenal “dry syrup” yaitu sirup berbentuk kering yang harus ditambahkan sejumlah pelarut tertentu atau aqua destilata, bila akan digunakan. Biasanya berisi zat yang tidak stabil dalm suasana berair.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar