FARMASI

Senin, 26 Maret 2018

TINGTUR (TINCTURA)

Tingtur dalah  sediaan cair yang dibuat dengan cara maserasi atau perkolasi simplisia nabati atau hewani atau dengan cara melarutkan senyawa kimia dalam pelarut yang tertera pada masing – masing monografi. Kecuali dinyatakan lain, tingtur dibuat menggunakan 20% zat berkhasiat dan 10 % untuk zat berkhasiat keras.

Cara Pembuatan:
1. Maserasi , kecuali dinyatakan lain, lakukan sebagai berikut :
  • ·      Masukkan 20 bagian simplisia dengan derajat halus yang cocok ke dalam sebuah bejana, tuangi dengan 75 bagian cairan penyari, tutup, biarkan selama 5 hari terlindung dari cahaya sambil sering di aduk, serkai, peras, cuci ampas dengan cairan penyari secukupnya hingga diperoleh 100 bagian.
  •  
  • ·    Pindahkan ke dalam bejana tertutup, biarkan ditempat sejuk terlindung dari cahaya, selama 2 hari, enap, tuangkan atau saring.


2. Perkolasi,  kecuali dinyatakan lain lakukan sebagai berikut :
  • ·    Basahi 10 bagian simplisia atau campuran simplisia dengan derajat halus yang cocok dengan 2,5 – 5 bagian cairan penyari, masukkan ke dalam bejana tertutup sekurang-kurangnya 3 jam. Pindahkan masa sedikit demi sedikit ke dalam perkolator sambil tiap kali di tekan hati-hati, tuangi dengan cairan penyari secukupnya sampai cairan mulai menetes dan di atas simplisia masih terdapat selapis cairan penyari, tutup perkolator, biarkan selama 24 jam.
  • ·   Biarkan cairan menetes dengan kecepatan 1 ml per menit, tambahkan berulang-ulang cairan penyari secukupnya sehingga selalu terdapat selapis cairan penyari di atas simplisia hingga diperoleh 80 bagian perkolat.
  • ·  Peras masa, campurkan cairan perasan ke dalam perkolat, tambahkan cairan penyari secukupnya hingga diproleh 100 bagian. Pindahkan ke dalam bejana, tutup, biarkan selama 2 hari ditempat sejuk terlindung dari cahaya. Enap, tuang atau saring.


Jika dalam monografi tertera penetapan kadar, setelah diperoleh 80 bagian perkolat, tetapkan kadarnya. Atur kadar hingga memenuhi syarat, jika perlu encerkan dengan cairan penyari secukupnya.

Penyimpanan
          Dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya, di tempat sejuk.

Sediaan tingtur harus jernih, untuk bahan dasar yang mengandung harsa digunakan cairan penyari etanol 90% dan pada umumnya cairan penyari adalah etanol 70%.
Tingtur yang mengandung harsa / damar adalah Mira Tinctura, Asaefoetida Tinctura, Capsici Tinctura, Tingtur Menyan.

Pembagian Tinctur
1.        Menurut Cara Pembuatan
A.        Tingtur Asli
 Adalah tingtur yang dibuat secara maserasi atau perkolasi.
 Contoh :
 Tingtur yang dibuat secara maserasi
1.
Opii Tinctura
FI III
2.
Valerianae Tinctura
FI III
3.
Capsici Tinctura
FI II
4.
Myrrhae Tinctura
FI II
5.
Opii Aromatica Tinctura
FI III
6.
Polygalae Tinctura
Ext. FI 1974
7.
Dan lain-lain


Tingtur yang dibuat secara perkolasi, contoh :
1.
Belladonae Tinctura
FI III
2.
Cinnamomi Tinctura
FI III
3.
Digitalis Tinctura
FI III
4.
Lobeliae Tinctura
FI II
5.
Strychnini Tinctura
FI II
6.
Ipecacuanhae Tinctura
Ext. FI 1974
7.
Dan lain-lain


B.       Tingtur Tidak Asli (Palsu)
Adalah tingtur yang dibuat dengan jalan melarutkan bahan dasar atau bahan kimia dalam cairan pelarut tertentu.
Contoh :
1.
Iodii Tinctura
FI III
2.
Secalis Cornuti Tinctura
FI III

2.        Menurut Kekerasan (perbandingan bahan dasar dengan cairan penyari)
A.       Tingtur Keras
Adalah tingtur yang dibuat menggunakan 10 % simplisia yang berkhasiat keras. Contoh :
1.
Belladonae Tinctura
FI III
2.
Digitalis Tinctura
FI III
3.
Opii Tinctura
FI III
4.
Lobeliae Tinctura
FI II
5.
Stramonii Tinctura
FI II
6.
Strychnin Tinctura
FI II
7.
Ipecacuanhae Tinctura
Ext. FI 1974

B.       Tingtur Lemah
Adalah tingtur yang dibuat menggunakan 20 % simplisia yang tidak berkhasiat keras. Contoh :
1.
Cinnamomi Tinctura
FI III
2.
Valerianae Tinctura
FI III
3.
Polygalae Tinctura
Ext. FI 1974
4.
Myrrhae Tinctura
FI II

3.        Berdasarkan Cairan Penariknya
a.     Tingtura Aetherea, jika cairan penariknya adalah aether atau campuran aether dengan aethanol. Contoh : Tingtura Valerianae Aetherea.

b.    Tingtura Vinosa, jika cairan yang dipakai adalah campuran anggur dengan aethanol. Contoh : Tinctura Rhei Vinosa (Vinum Rhei).

c.     Tinctura Acida, jika ke dalam aethanol yang dipakai sebagai cairan penarik ditambahkan suatu asam sulfat. Contoh : pada pembuatan Tinctura Acida Aromatica.

d.    Tinctura Aquosa, jika sebagai cairan penarik dipakai air, contoh : Tinctura Rhei Aquosa.

e.     Tinctura Composita, adalah tingtur yang didapatkan dari jika penarikan dilakukan dengan cairan penarik selain aethanol hal ini harus dinyatakan pada nama tingtur tersebut, misalnya campuran simplisia, contoh : Tinctura Chinae Composita.
  
Contoh Sediaan Tinctura

1.        Tingtur Kina (Chinae Tinctura)
Cara pembuatan : perkolasi 20 bagian kulit kina yang diserbuk agak kasar (22/60) dengan etanol 70 % hingga diperoleh 100 bagian tingtur. Tetapkan kadar alkaloida, jika perlu encerkan dengan etanol 70% hingga memenuhi syarat.

2.        Tingtur Ipeka (Ipecacuanhae Tinctura)
Cara pembuatan : perkolasi 10 bagian serbuk (18/34) akar ipeka dengan etanol encer, hingga diperoleh 100 bagian tingtur.

3.        Tingtur Gambir (Catechu Tinctura)
Cara pembuatan : maserasi 200 g gambir yang telah diremukkan dengan 50 g kulit kayu manis yang telah dimemarkan dengan 1000 ml etanol 45%, biarkan selama 7 hari, serkai, jernihkan dengan penyaringan.

4.        Tingtur Poligala (Polygalae Tinctura)
Cara pembuatan : maserasi 20 bagian irisan halus herba poligala dengan etanol 60% secukupnya hingga diperoleh 100 bagian tingtur.

5.        Tingtur Ratania (Ratanhiae Tinctura)
Cara pembuatan : maserasi 20 bagian serbuk (6/8) akar ratania dengan etanol 60 % secukupnya hingga diperoleh 100 bagian tingtur.

6.    Tingtur Stramonii (Stramonii Tinctura)
Cara pembuatan : perkolasi 10 bagian serbuk (8/24) herba Stramonium dengan etanol 70% hingga diperoleh 100 bagian tingtur. Tetapkan kadar alkaloida, jika perlu encerkan dengan etanol 70%, hingga memenuhi persyaratan kadar, biarkan selama tidak kurang dari 24 jam, saring.
Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya, ditempat sejuk. Tidak boleh disimpan lebih dari 1 tahun sejak tanggal pembuatan. Pada etiket harus tertera tanggal pembuatan.

7.    Tingtur Strichni (Strychni Tinctura)
Cara pembuatan : perkolasi 10 bagian serbuk (24/34) biji strichni yang telah dihilangkan lemaknya dengan eter minyak tanah, yang menggunakan pelarut penyari etanol 70 % hingga diperoleh 100 bagian tingtur. Tetapkan kadar strichnina, jika perlu dengan etanol 70% secukupnya hingga memenuhi persyaratan kadar.

8.    Tingtur Kemenyan ( Benzoes Tinctura)
Cara pembuatan : Larutkan 20 bagian serbuk (6/8) dalam 100 bagian etanol 90 %, saring.

9.    Tingtur Lobelia (Lobeliae Tinctura)Cara pembuatan : perkolasi 10 bagian serbuk (6/34) herba lobelia dengan etanol 70% secukupnya, hingga diperoleh 100 bagian tingtur.

10. Tingtur Mira (Myrrhae Tinctura)
Cara pembuatan : maserasi 20 bagian serbuk (24/34) Mira dengan etanol 90% hingga diperoleh 100 bagian tingtur.

11. Tingtur Jeruk Manis (Aurantii Tinctura)
Cara pembuatan : 8 bagian kulit buah jeruk manis yang telah dipotong-potong halus, maserasi dengan etanol encer, hingga diperoleh 100 bagian tingtur.

12. Tingtur Cabe  (Capsici Tinctura)
     Cara pembuatan : maserasi 100 g serbuk (10/24) cabe dengan campuran 9 bagian etanol 95 % dan 1 bagian air selama 3 jam. Perkolasi dengan cepat hingga diperoleh 1000 ml tingtur.


13. Tingtur Beladon (Belladonnae Tinctura)
     Cara pembuatan : perkolasi 10 bagian serbuk beladon dengan etanol encer, hingga diperoleh 100 bagian tingtur. Tetapkan kadar alkaloida, atur kadar dengan penambahan etanol encer hingga memenuhi syarat, biarkan selama tidak kurang dari 24 jam, saring.
Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya, ditempat sejuk. Tidak boleh  disimpan lebih dari 1 tahun sejak tanggal pembuatan

14. Tingtur Kayu Manis (Cinnamomi Tinctura)
Cara pembuatan : perkolasi 20 bagian serbuk (44/60) kulit kayu manis dengan etanol encer hingga diperoleh 100 bagian tingtur.

15. Tingtur Digitalis ( Digitalis Tinctura)
     Cara pembuatan : perkolasi 10 bagian serbuk digitalis dengan etanol 70 % hingga diperoleh 100 bagian tingtur. Tetapkan potensi atur potensi jika perlu encerkan dengan etanol 70 % hingga memenuhi syarat.

16. Tingtur Iodium (Iodii Tinctura)
     Cara pembuatan : Larutkan Iodum 1,8 – 2,2 %, Natriun Iodida 2,1 – 2,6 % dalam etanol encer.

17. Tingtur Opium (Tinctura Opii)
     Cara pembuatan : maserasi 10 bagian serbuk opium dengan etanol 70 % hingga diperoleh 100 bagian tingtur. Tetapkan kadar dan atur hingga memenuhi syarat, jika perlu encerkan dengan etanol 70 % secukupnya.

18. Tingtur Opium wangi (Opii Tinctura Aromatica)
     Cara pembuatan : maserasi campuran 1 bagian kulit kayu manis serbuk (22/60), 1 bagian serbuk (22/60) cengkeh dan 12 bagian serbuk opium dengan campuran etanol 90 % dan air volume sama banyak hingga diperoleh 100 bagian tingtur.
19. Tingtur Sekale Cornutum (Secalis Cornuti Tinctura)
Cara pembuatan : Campur 1 bagian ekstrak sekale kornutum dengan 9 bagian etanol encer.

20. Tingtur Valerian (Valerianae Tinctura)

     Cara pembuatan : maserasi 20 bagian serbuk (10/22) akar valerian dengan etanol 70 % hingga diperoleh 100 bagian tingtur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar